JUJUR dan IKHLAS, dua perkataan yang agak abstrak untuk di definasi secara operasi dalam perlakuan realiti. Lantas, saya tidak berminat dan berani untuk mendefinasikannya di sini. JUJUR dan IKHLAS hanya mampu saya ketengahkan dalam satu ungkapan “LAKUKAN SEIKHLASNYA NYATAKAN SEJUJURNYA”. Kalau pun ada ungkapan lain, saya hanya tukarkan menjadi “NYATAKAN SEIKLASNYA LAKUKAN SEJUJURNYA”.
JUJUR dan IKHLAS, dua perkataan ini seringkali digunakan untuk mewakilkan diri dalam beberapa situasi. Lalu timbullah ungkapan-ungkapan seperti “aku ikhlas ni”, “percayalah dengan kejujuranku”, “aku bagi dengan ikhlas”, “kita mestilah jujur”, “yang penting saya ikhlas” dan banyak lagi ungkapan yang seumpamanya. Apa yang saudara-saudari terfikir dengan ungkapan-ungkapan ini ? Benarkah seperti yang diungkapkan atau dilafazkan ? Ini membawa kita kepada MENILAI soal kejujuran dan keikhlasan seseorang.
Dalam mendengar dan menerima pengakuan diri seseorang tentang kejujuran dan keihlasannya, ada ketikanya kita mudah menerimanya dan ada ketikanya kita sukar untuk mempercayainya. Pastinya kita lebih banyak dipengaruhi oleh SIAPA ORANGNYA yang menyatakan pengakuan itu. Pengalaman KEBERSAMAAN dengan seseorang itu dapat membantu kita untuk menilai soal kejujuran dan keikhlasan yang dinyatakannya.
Perlukah KEJUJURAN dan KEIKHLASAN itu dinyatakan atau dilafazkan ? mungkin ianya bergantung kepada situasi. Ya, kekadang ada perlunya. Tapi menyatakan kejujuran dan keikhlasan secara berlebihan akhirnya mengundang KERAGUAN terhadap kejujuran dan keikhlasan yang dinyatakan. PERLUKAH ORANG TAHU KITA INI JUJUR DAN IKHLAS ? Dan, APA PERLUNYA orang tahu kita ini jujur dan ikhlas ? YA, mungkin ada keperluannya. TAPI IKHLAS DAN JUJURKAH KITA JIKA KEJUJURAN DAN KEIKHLASAN ITU PERLU DIHEBAHKAN ?
Untuk semua persoalan di atas, terserah pada diri kita masing-masing untuk MENILAI, MENGUKUR dan MENGURUS KEIKHLASAN DAN KEJUJURAN DIRI SENDIRI. Yang penting kita benar-benar JUJUR dan IKHLAS dalam setiap tindakan yang dilakukan. Biarlah ALLAH yang menilainya dan MANUSIA menerima khidmatnya. “LAKUKAN SEIKHLASNYA NYATAKAN SEJUJURNYA”
JUJUR dan IKHLAS, dua perkataan ini seringkali digunakan untuk mewakilkan diri dalam beberapa situasi. Lalu timbullah ungkapan-ungkapan seperti “aku ikhlas ni”, “percayalah dengan kejujuranku”, “aku bagi dengan ikhlas”, “kita mestilah jujur”, “yang penting saya ikhlas” dan banyak lagi ungkapan yang seumpamanya. Apa yang saudara-saudari terfikir dengan ungkapan-ungkapan ini ? Benarkah seperti yang diungkapkan atau dilafazkan ? Ini membawa kita kepada MENILAI soal kejujuran dan keikhlasan seseorang.
Dalam mendengar dan menerima pengakuan diri seseorang tentang kejujuran dan keihlasannya, ada ketikanya kita mudah menerimanya dan ada ketikanya kita sukar untuk mempercayainya. Pastinya kita lebih banyak dipengaruhi oleh SIAPA ORANGNYA yang menyatakan pengakuan itu. Pengalaman KEBERSAMAAN dengan seseorang itu dapat membantu kita untuk menilai soal kejujuran dan keikhlasan yang dinyatakannya.
Perlukah KEJUJURAN dan KEIKHLASAN itu dinyatakan atau dilafazkan ? mungkin ianya bergantung kepada situasi. Ya, kekadang ada perlunya. Tapi menyatakan kejujuran dan keikhlasan secara berlebihan akhirnya mengundang KERAGUAN terhadap kejujuran dan keikhlasan yang dinyatakan. PERLUKAH ORANG TAHU KITA INI JUJUR DAN IKHLAS ? Dan, APA PERLUNYA orang tahu kita ini jujur dan ikhlas ? YA, mungkin ada keperluannya. TAPI IKHLAS DAN JUJURKAH KITA JIKA KEJUJURAN DAN KEIKHLASAN ITU PERLU DIHEBAHKAN ?
Untuk semua persoalan di atas, terserah pada diri kita masing-masing untuk MENILAI, MENGUKUR dan MENGURUS KEIKHLASAN DAN KEJUJURAN DIRI SENDIRI. Yang penting kita benar-benar JUJUR dan IKHLAS dalam setiap tindakan yang dilakukan. Biarlah ALLAH yang menilainya dan MANUSIA menerima khidmatnya. “LAKUKAN SEIKHLASNYA NYATAKAN SEJUJURNYA”
1 comment:
Hello cikgu,
Ape khabar?
Sesungguhnya keikhlasan and kejujuran itu merupakan nilai-nilai yang perlu dipraktikkan dan bukan sekadar dihebah-hebahkan. Bagi saya, biarlah tugas itu dilakukan dgn jujur, selebihnya terserahlah kepada sesiapa utk menentukan kejujurannya asalkan kita boleh menjawab ke atas perbuatan kita.
Rakanmu di BTN April 2009 dan sedia membantu dalam PERANCANGAN KELUARGA!
Post a Comment